Reksa dana adalah jenis investasi yang paling cocok untuk pemula dengan modal kecil. Pasalnya, investasi reksa dana bisa dimulai dari puluhan ribu saja. Risiko yang kecil juga terjadi karena adanya manajer investasi yang mengelola dana investasi yang dimasukkan oleh investor.

Namun seperti beberapa jenis investasi lainnya, reksa dana juga terdiri dari beberapa jenis. Profil risiko dan keuntungan berbeda-beda pada setiap jenis investasi. Jadi, Anda harus mengenai jenis-jenis reksa dana untuk memilih produk yang paling tepat.

Kategori Reksa Dana Berdasarkan Sifat Unit Penyertaan

Unit penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepemilikan investor dari sebuah produk reksa dana. Berikut ini merupakan kategori reksa dana berdasarkan sifat unit penyertaannya:

1. Reksa Dana Terbuka

Kategori pertama adalah kategori yang paling populer yaitu reksa dana terbuka. Ciri khas reksa dana terbuka yaitu reksa dana yang dapat menawarkan unitnya setiap saat sampai batas waktu maksimum unit yang ditawarkan. Reksa dana terbuka juga dapat membeli kembali unit investor setiap saat. Penjualan reksa dana terjadi tanpa adanya metode penjualan di bursa efek. Harga jual sama dengan nilai bersih aktiva sehingga terlihat jelas.

2. Reksa Dana Tertutup

Selain reksa dana terbuka, ada juga reksa dana tertutup yang tidak dapat dijual kembali pada perusahaan manajer investasi. Jadi, pemegang unit penyertaan harus memiliki reksa dana sampai terakhir. Jika memang ingin menjualnya, maka pemegang harus menjualnya pada bursa efek dengan nilai jual yang berbeda dari nilai aktiva. Kebanyakan reksa dana saat ini jenisnya terbuka, sangat jarang reksa dana tertutup karena peminatnya memang tidak terlalu banyak.

Jenis Investasi Reksa Dana

Setelah mengetahui kategori reksa dana, selanjutnya Anda perlu mengetahui jenis investasi reksa dana berikut ini:

1. Reksa Dana Saham

Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang menawarkan keuntungan paling tinggi, namun risikonya juga sebanding dengan potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Jenis ini membuat minimal 80% dana investasi masuk ke dalam bentuk saham. Keuntungan besar didapatkan dari pertumbuhan dividen dan harga saham yang biasanya cukup tinggi. Anda harus memiliki pertimbangan matang ketika memutuskan memasukkan modal pada reksa dana saham.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksana dana yang minimal 80% modalnya dimasukkan ke dalam bursa efek bersifat hutang. Meskipun tidak setinggi reksa dana saham, namun potensi keuntungannya terbilang cukup tinggi. Kelebihan lain dari reksa dana pendapatan tetap yaitu memberikan pendapatan yang tetap karena dimasukkan ke instrumen yang sifat pendapatannya tetap.

3. Reksa Dana Pasar Uang

Jenis reksa dana ini cocok untuk pemula karena risikonya lebih rendah daripada dua jenis reksa dana sebelumnya. Namun, keuntungannya tentu saja terbatas. Reksa dana pasar uang menempatkan minimal 80% modalnya pada pasar efek uang, bentuknya bisa berupa SBI (Sertifikat Bank Indonesia), obligasi kurang dari satu tahun, atau deposito.

4. Reksa Dana Campuran

Sesuai dengan namanya, reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang menggabungkan beberapa instrumen sekaligus. Jadi, dana investasi akan ditempatkan pada beberapa efek seperti saham, pasar uang, dan surat utang.

Itulah jenis-jenis investasi reksa dana yang perlu Anda kenali. Pastikan Anda berinvestasi di tempat yang tepat agar mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Growin’ by Mandiri Sekuritas adalah platform terbaru yang pastinya cocok untuk Gen Z maupun Milenial. Platform satu ini berbasis website dengan produk reksa dana yang lengkap. Anda pun bisa memulai investasi dengan modal yang ringan. Yuk, gabung dengan Growin’ by Mandiri Sekuritas sekarang juga!

 

 

 

 

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *